Awak Nawiji di Magang Nusantara

Proficiat, selamat untuk salah satu awak Nawiji, Khoiri Abdillah, yang diterima untuk magang di Teater Garasi Yogyakarta selama 3 bulan. magang ini merupakan agenda rutin dari Yayasan Kelola untuk meningkatkan kemampuan para seniman Indonesia.Semoga ilmu yang nantinya diterima akan berguna bagi diri sendiri, Nawiji dan Seni Teater di Indonesia.

Tentunya bukan hal mudah untuk masuk magang di Yayasan Kelola, dan kepercayaan dari Yayasan Kelola dan Teater Garasi yang diberikan kepada Teater Nawiji sangatlah berharga bagi seluruh keluarga komunitas ini.

Semoga juga, setelah anggotanya mendapat kesempatan untuk ikut Magang Nusantara, di lain waktu Teater Nawiji pun mendapat kesempatan untuk mengikuti Hibah Seni. Sekali lagi Semoga!! setidaknya dengan hal itu kesulitan klasik yang dihadapi kelompok teater di Indonesia bisa teratasi.
Viva yayasan Kelola!!!
Viva Teater Garasi !!!
Viva Teater Nawiji!!!
Viva Teater Indonesia!!!

Project #1: Monologholic


theatre project pertama Nawiji adalah Monologholic, pementasan ini dipilih karena monolog selalu menjadi tantangan tersendiri bagi Nawiji, ada kepuasan tak tertandingi saat menggelar pertunjukkan monolog, walaupun tentunya tak tertutup kemungkinan menggelar genre pertunjukkan yang lain suatu saat nanti.

Konsep dari project ini adalah pementasan 3 monolog yang melibatkan beberapa aktor, nantinya antara 3 monolog ini akan dibuat benang merah yang saling menghubungkan. pementasan sendiri dilakukan tanpa penjedaan, setting dan hal lain dirancang agar dapat digunakan oleh 3 pementasan ini, jika ada pergantian maka akan dilakukan dengan smooth di hadapan penonton dengan cara meleburkannya menjadi sebuah adegan.

Entah, konsep sederhana ini pernah digunakan oleh komunitas lain atau belum. andaikan sudah pernah pun, saya kira apa yang ada di dunia kreativitas sebenarnya adalah perulangan-perulangan. Baik itu disadari atau tidak. kadang kita melihat sebuah pementasan dan menemukan sesuatu yang menarik, lalu kita ingin memasukannya dalam repertoar kita. kadangkala terjadi juga bahwa pementasan yang merupakan hasil pikiran murni kita diklaim oleh penonton sama atau mirip dengan pementasan lain.

Status Project #1 saat ini sendiri dalam keadaan status quo karena kesibukan yang dialami oleh awak Nawiji dalam beberapa saat ini. tetapi direncanakan untuk dapat dipentaskan pada tahun ini juga. (P-01)

Nawiji, menyatukan Visi


Impian untuk berkreasi di Nawiji adalah keinginan yang mewujud dari beberapa orang yang tidak ingin ide-ide kreatifnya mati karena tak lagi mendapat tempat di kampus-kampus, karena ada satu hal kecil, yaitu LULUS dan menjadi ALUMNI. Status ini menjadikan kami kurang bebas untuk bergerak dan berkarya.

Ide dasar yang sederhana ini menjadi titik yang teramat penting. bagaimanapun keadaan kita saat ini, wahana untuk menumpahkan isi kepala yang membuncah sangatlah diperlukan. Teater tak lagi hanya sarana mengurangi "ngelu" (sakit kepala) dari kegiatan sehari-hari dan dikerjakan sambil lalu. tetapi telah menjadi semacam kebutuhan primer yang menjadikan diri kita kurang lengkap tanpa satu hal ini.

Dan akhirnya, pada tanggal 28 september 2007 jam 8 malam, terbentuklah Teater Nawiji. Delapan orang duduk melingkar untuk mengambil kesepakatan ini. nada minor mungkin akan datang bersamaan dengan terbentuknya komunitas baru ini. tetapi, ikatan yang telah terbentuk tak dapat dihapuskan begitu saja. kreativitas adalah jawaban yang nyata. dan itulah yang masih memerlukan pembuktian.

Nawiji merupakan kata yang diambil dari falsafah jawa "Nyawiji" atau "melebur menjadi satu". bukan hanya proses peleburan dari para awak Nawiji dengan Nawiji saja, tetapi juga proses peleburan Teater menjadi satu dengan diri kita dan proses peleburan nilai estetis teater dengan Nawiji itu sendiri.

Keinginan diatas tentunya sulit didapat dengan mudah, tetapi bukankan nama adalah pengharapan (sekali lagi, falsafah jawa). harapan selalu kita letakkan bersama bintang gemintang agar dapat selalu kita lihat dan kita ingat.